Cara - Cara Ini yang Dapat Menimbulkan Konflik di Kantor | Wanita

0
___________________________________________________________________


Politik kantor memang memiliki pengertian sebuah usaha untuk mencapai keuntungan pribadi ataupun menggunakan networking, kekuatan dan kekuasaan yang sudah ada. Terlebih, politik ini sering menimblkan konflik terhadap sesama karyawan yang merugikan banyak pihak.

Berikut ini adalah pemicu berbagai timbulnya politik di tempat kerja yang dikutip dari chicmagz.com, sebagai berikut,


1. Blame game
Melakukan permainan “lempar batu, sembunyi tangan”. Tidak mau kesalahan atau kekurangan sendiri terungkap maka kesalahan ditimpakan kepada orang lain. 

2. Gosip
Politik kantor juga bisa muncul bila seseorang melempar gosip. Namanya gosip, beritanya belum tentu benar bahkan bisa jauh berbeda dari kenyataan sebenarnya. Biasanya disebar oleh orang yang cemburu, atau ingin menjatuhkan orang lain.


3. Hubungan personal
Hubungan baik dengan seseorang bisa mengarah kepada politik kantor. Sesalah apapun teman pasti ia tutupi padahal sudah membuat kerusakan besar di perusahaan. Mengistimewakan seseorang karena hubungan dekat, padahal orang itu tidak punya kemampuan. 

4. Kemampuan biasa, kemauan kerja kurang tapi mau dianggap hebat.
Orang-orang seperti ini akan melakukan politik kotor. Tanpa usaha keras ingin hasilnya besar. Ia bisa saja menjelek-jelekkan seseorang, membuat laporan palsu, atau berbohong. Ia bisa saja mengakui pekerjaan rekannya sebagai pekerjaannya. Sehingga yang akan mendapat nama baik adalah dirinya.

5. Kurang percaya.
Masalah kepercayaan sangat penting dalan tim kerja. Bila Anda kurang percaya kepada rekan kerja, akan mendorong Anda melakukan apa aja untuk membuat orang itu tidak dipercaya pula oleh orang lain. Misal, melaporkan kepada atasan kesalahan yang dilakukannya padahal kesalahan itu hanya kecil dan cuma sekali itu saja.

6. Manipulasi.
Politik kantor juga bisa terjadi karena adanya manipulasi informasi. Sebuah berita dipelintir demi kepentingan sendiri.



Penulis : Fadhla Audina
Editor : Agung Priyo Utomo


Post a Comment

 
Top